Rabu, 25 September 2013

Tugas Sistem Pendukung Keputusan 2

1.  Apa yag dimksud dengan DSS/SPK
Decision Support System merupakan salah satu jenis aplikasi yang sangat populer di kalangan manajemen perusahaan. Decision Support System atau biasa disingkat DSS ini adalah sebuah sistem yang diharapkan dapat membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan. DSS tidak menggantikan tugas manajer dalam mengambil keputusan, tetapi menjadi salah satu alat bantu bagi para manajer dalam proses pengambilan keputusan. Tujuan dari DSS bukanlah untuk membuat proses pengambilan keputusan seefisien mungkin. Waktu manajer berharga dan tidak boleh terbuang, tetapi manfaat utama menggunakan DSS adalah keputusan yang lebih baik. Penekanannya adalah pada efektifitas keputusan daripada efisiensi proses pengambilan keputusan.
          Decision Support System dapat didefinisikan sebagai suatu sistem informasi berbasis komputer yang menghasilkan berbagai alternatif keputusan untuk membantu manajemen dalam menangani berbagai permasalahan yang terstruktur ataupun tidak terstruktur dengan menggunakan data dan model.
           Dari pengertian di atas, Decision Support System memiliki 5 karakteristik utama, diantaranya:
           a. Sistem yang berbasis komputer
           b. Dipergunakan untuk membantu para pengambil keputusan
           c. Untuk memecahkan masalah – masalah yang rumit yang tidak mungkin dilakukan
               dengan kalkulasi manual
           d. Melalui cara simulasi yang interaktif
           e. Data dan model analisis sebagai komponen utama

2 . Terdapat beberapa kata kunci untuk DSS, yaitu :
                
  a. Suatu sistem informasi spesifik yang ditujukan untuk membantu manajemen dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan persoalan yang  bersifat   semi terstruktur dengan memiliki fasilitas untuk menghasilkan berbagai alternatif yang secara interaktif dapat digunakan oleh pemakai
   b. Penggunaan model sebagai dasar pengembangan alternatif yang berkaitan dengan sifat permasalahan yang harus dipecahkan yaitu semi terstruktur atau bahkan tidak terstruktur
  c. Pemanfaatan komputer sebagai motor penggeraknya atau computer based system dalam menyajikan DSS agar mudah digunakan dan dimengerti oleh pengguna/manajer perusahaan, format grafik digunakan untuk melengkapi teks yang ada.
          
Contoh model grafik yang biasa digunakan adalah :
                  a. Time Series Charts – untuk melihat dampak sebuah variabel terhadap waktu
                  b. Bar Charts – untuk memperbandingkan kinerja beberapa entiti
                  c. Pie Charts – untuk melihat komposisi atau persentasi suatu hal
                  d. Scattered Diagrams – untuk menganalisa hubungan antara beberapa variabel
                  e. Maps – untuk merepresentasikan data secara geografis
          f. Layouts – untuk menggambarkan lokasi barang secara fisik, seperti pada bangunan  dan kantor.
                  g. Hierarchy Charts – untuk menggambarkan struktur organisasi
             h. Sequence Charts – untuk mempresentasikan sesuatu dengan logika yang   terstruktur  (contoh : diagram flowchart)
                   i. Motion Graphics – untuk memperlihatkan perilaku dari variabel yang diamati dengan cara animasi1

           Penggunaan Decision Support System memiliki beberapa manfaat dan tujuan,
diantaranya adalah :
 a. DSS memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses    data/informasi bagi pemakainya               
      b. DSS membantu pengambil keputusan dalam penghematan waktu yang dibutuhkan
          untuk memecahkan masalah
      c. DSS dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat    diandalkan
      d. DSS mampu menyajikan berbagai alternatif
     e. DSS dapat menyediakan bukti tambahan untuk memberikan pembenaran sehingga              dapat memperkuat posisi pengambil keputusan
      f. DSS meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan manajer daripada efisiensiny        
       Selain tujuan dan manfaat, DSS juga masih memiliki beberapa keterbatasan,diantaranya adalah :
                 a. Beberapa kemampuan manajemen dan bakat manusia yang tidak dapat dimodelkan
                        b. Kemampuan terbatas pada perbendaharaan pengetahuan yang dimiliki
                        c. Proses tergantung pada perangkat lunak yang digunakan
                        d. Tidak memiliki kemampuan intuisi (berpikir) seperti pada manusia
2.  Mengapa menggunakan DSS/SPK

ü             SPK memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data / informasi bagi pemakainya.SPK membantu pengambil keputusan untuk memecahkan masalah terutama berbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur.
 
        SPK dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan.
ü      Walaupun suatu SPK, mungkin saja tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan, namun ia dapat menjadi stimulan bagi pengambil keputusan dalam memahami persoalannya, karena mampu menyajikan berbagai alternatif pemecahan.
  •   Keadaan ekonomi yang tidak stabil

  •   Peningkatan kompetisi

  •   Kesulitan melacak jumlah operasi-operasi bisnis

  •   Kurangnya dukungan dalam rangka pengambilan keputusan
  • Kebutuhan manajemen dalam rangka peningkatan efisiensi, profitabilitas serta mencari peluang untuk meperoleh pasar yang benar-benar menguntungkan



3.    Apa yang dimaksud dengan Sistem informasi manajemen (SIM)
Definisi Sistem Informasi Manajemen:
         Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah sistem berbasis komputer yang membuat informasi tersedia untuk user dengan kebutuhan serupa (McLeod: 427; McLeod & Schell 2008: 12).

     Sistem Informasi Manajemen adalah kumpulan sistem yang menyediakan informasi untuk mendukung manajemen (Febrian 2004: 286). Meskipun demikian, masih dalam buku yang sama dinyatakan bahwa MIS adalah kumpulan manusia dan sumber daya di dalam sebuah organisasi yang bertanggung jawab untuk mengumpulkan dan memproses data untuk menghasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen dalam aktivitias perencanaan dan pengendalian.

Jika kita memperhatikan ketiga definisi di atas, kita mendapatkan poin penting antara lain:
         Pertama, SIM adalah system berbasis komputer.
         Kedua, SIM adalah kumpulan sistem.
         Ketiga, SIM adalah kumpulan manusia dan sumber daya.

      Pertama kali, saya menduga bahwa SIM adalah system berbasis komputer saja. Tapi setelah membaca definisi ketiga di atas, Saya pikir SIM itu bukan hanya sistem komputer, tapi mencakup brainware.

        I compare definition of MIS and IS (Information System). Information System is a virtual system (McLeod & Schell 2008: 23). Based the definitions, Information System is computerized system, while MIS includes human and computerized system.

Sistem Informasi Manajemen (SIM ) adalah studi tentang manusia, teknologi , organisasi dan hubungan di antara mereka . MIS profesional membantu perusahaan menyadari manfaat maksimal dari investasi dalam personil, peralatan , dan proses bisnis . MIS adalah bidang yang berorientasi pada orang dengan penekanan pada layanan melalui teknologi .
Tujuan Umum
ü  Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.

ü  Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan

Proses Manajemen
ü  Perencanaan, formulasi terinci untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu adalah aktivitas manajemen yang disebut perencanaan. Oleh karenanya, perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi metode untuk mencapai tujuan tersebut.
ü   
ü  Pengendalian, perencanaan hanyalah setengah dari peretempuran. Setelah suatu rencana dibuat, rencana tersebut harus diimplementasikan, dan manajer serta pekerja harus memonitor pelaksanaannya untuk memastikan rencana tersebut berjalan sebagaimana mestinya. Aktivitas manajerial untuk memonitor pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan korektif sesuai kebutuhan, disebut kebutuhan.
ü  Pengambilan Keputusan, proses pemilihan di antara berbagai alternative disebut dengan proses pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini merupakan jalinan antara perencanaan dan pengendalian. Manajer harus memilih di antara beberapa tujuan dan metode untuk melaksanakan tujuan yang dipilih. Hanya satu dari beberapa rencana yang dapat dipilih. Komentar serupa dapat dibuat berkenaan dengan fungsi pengendalian.


4.  Hubungan DSS dan MIS
     
              1.   Sistem Informasi Manajemen (SIM) SIM tidak menggantikan TPS , tetapi mendukung spektrum tugas-tugas organisasional yang lebih luas dari TPS, termasuk analisis keputusan dan pembuat keputusan. SIM menghasilkan informasi yang digunakan untuk membuat keputusan, dan juga dapat membatu menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi (basis data).
           2. Decision Support Systems (DSS) DSS hampir sama dengan SIM karena menggunakan basis data sebagai sumber data. DSS bermula dari SIM karena menekankan pada fungsi mendukung pembuat keputusan diseluruh tahap-tahapnya, meskipun keputusan aktual tetap wewenang eksklusif pembuat keputusan.

Sumber : http://sasyniez.wordpress.com/2011/12/19/hubungan-antara-tps-dssess-mis-kwsoas/


Ditinjau berdasarkan fitur yang ada dalam ruang lingkup antara Decision Support Systems (DSS) dan Management Information Systems (MIS) yakni diantaranya:
• DSS dapat digunakan untuk mengawali kerja, dan masalah-masalah yang kemungkinan terjadi dan sangat tidak diharapkan kehadirannya.
• DSS dapat menyediakan pendukung keputusan dalam kerangka waktu yang pendek atau terbatas.
• DSS dapat berevolusi sebagaimana halnya pengambilan keputusan dalam mempelajari mengenai masalah-masalah yang dihadapinya.
• DSS dapat di kembangkan oleh para profesional yang tidak melibatkan prosesan data.

Ditinjau berdasarkan karakteristik yang ada dalam Management Information System (MIS) diantaranya yakni :
• Kajiannya ada pada tugas- tugasnya yang terstuktur, dimana prosedur operasi standar, peraturan-peraturan sebuah keputusan, dan alur informasinya dapat didefinisikan.
• Hasil utamanya adalah meningkatkan efisiensi dengan mengurangi biaya, waktu tunggu, dan dengan mengganti karyawan klerikal.
• Relevansinya untuk manajer pengambilan keputusan biasanya tidak langsung di dapatkan, misalnya : dengan adanya penydiaan laporan dan akses ke data.

Ditinjau berdasarkan karkateristik Operation Research atau Management Science yaitu :
• Kajiannnya ada pada masalah yang testuktur (dibandingkan dengan tugas-tugas), dimana tujuan, data, dan batasan-batasan dapat lebih dahulu ditentukan.
• Relevansinya untuk manajer ada recomendasi detail dan metodelogi baru untuk menangani masalah-masalah yang kompleks.

Sedangkan jika ditinjau dari karakteristik Decision Support System (DSS) itu sendiri diantaranya :
• Kajiannnya terhadap pada keputusan-keputusan, dimana stuktur yang cukup untuk komputer dan alat bantu analitis yang memiliki nilai tersendiri, tetapi tetap mempertimbangkan manajer yang memiliki esensi utama.
• Hasil utamanya adalah dalam peningkatan jangkauan dan kemampuan dari proses pengambilan keputusan para manajer untuk membantu mereka meningkatkan efektivitasnya.
• Relevansinya untuk maanjer dalam pembuatan tool pendukung, dibawah pengawasan mereka, yang tidak ditujukan untuk mengotomatiskan proses pengambilan keputusan, tujuan sistem, atau solusi tertentu.

Kamis, 19 September 2013

Sistem Pengambilan Keputusan



EVOLUSI PERKEMBANGAN SISTEM INFORMASI

       Penggabungan antara teknologi informasi dan teknologi telekomunikasi telah menghasilkan suatu revolusi di bidang sistem informasi.Secara garis besar ada empat era perkembangan sistem informasi, yang dimulai dari pertama kali ditemukannya komputer hingga saat ini.

Era Komputerisasi
          Periode ini dimulai sekitar tahun 1960 – an ketika mini komputer dan mainframe diperkenalkan perusahaan, seperti IBM, ke dunia industri. Kemampuan menghitung sedemikian cepat menyebabkan banayak sekali perusahaanyang memanfaatkannya untuk keperluan pengolahan data (data processing).
         Pemakaian komputer dimasa ini ditujukan untuk meningkatkan efisiensi, karena terbukti untuk pekerjaan – pekerjaan tertentu, mempergunakan komputer jauh lebih efisien dibandingkan dengan mempekerjakan berpuluh – puluh SDM untuk hal serupa.
      Pada era tersebut, kebanyakan perusahaan – perusahan besar yang bergerak di bidang infrastruktur (listrik dan telekomunikasi) dan pertambangan pada saat itu membeli komputer untuk membantu kegiatan administrasinya.

Era Teknologi Informasi
        Diawal tahun 1970 – an, teknlogi PC (Personal Computer) mulai diperkenalkan sebagai alternatif pengganti Mini Computer. Kegunaan komputer diperusahaan tidak hanya untuk meningkatkan efisiensi, tetapi juga untuk mendukung terjadinya proses kerja yang lebih efektif.
Tidak seperti halnya pada era komputerisasi ketika komputer hanya menjadi “milik pribadi” divisi EDP (Elektronik Data Processing) perusahaan, di era kedua ini setiap individu di organisasi dapat memanfaatkan kecanggihan komputer, seperti untuk mengolah database, spreadsheet, maupun data processing (end user computing).

Era Sistem Informasi
        Pada era ini yang lebih ditekankan adalah sistem informasi, karena komputer dan teknologi informasi merupakan komponen dari sistem informasi. Kunci keberhasilan perusahaan di era tahun 1980 – an adalah penciptaan dan penguasaan informasi secara tepat dan akurat.
Tidak dapat disangkal lagi bahwa kepuasan pelanggan terletak pada kualitas pelayanan. Disinilah peranan sistem informasi sebagai komponen utama dalam memberikan keunggulan kompetitif perusahaan.
       Oleh karena itu, kunci kinerja perusahaan adalah pada proses yang terjadi baik dalam perusahaan (back office) maupun yang langsung berhubungan langsung dengan pelanggan (front office). Dengan memfokuskan diri pada penciptaan proses bisnis yang efisien, efektif dan terkontrol dengan baik, sebuah perusahaan akan memiliki kinerja yang andal.
      Tidak heran di era tahun 1980 – an sampai dengan awal tahun 1990 – an terlihat banyak sekali perusahaan yang melakukan Business Process Reengineering (BPR), restrukturisasi, implementasi ISO – 9000, implementasi TQM, instalasi dan pemakaian sistem informasi korporat (SAP, Oracle, BAAN) dan sebagainya. Pendayagunaan teknologi informasi terlihat sangat mendominasi setiap program manajemen perubahan perusahaan.

Era Globalisasi Informasi
     Fenomena yang terlihat sejak tahun 1980 – an, perkembangan di bidang teknologi informasi (komputer dan telekomunikasi) demikian pesat. Keberadaannya telah menghilangkan batas – batas antar negara dalam hal flow of information. Tidak ada Negara yang mampu membatasi aliran informasi dari atau keluar negara lain karena batasan antar negara tidak dikenal di dunia maya.
       Penerapan teknologi seperti LAN, WAN, GlobalNet, Intranet, internet dan ekstranet semakin hari semakin merata dan membudaya di masyarakat. Perusahaan – perusahaan pun tidak lagi terikat pada batasan fisik . Melalui dunia maya, seseorang dapat mencari pelanggan di seluruh dunia yang terhubung dengan jaringan internet.

Membangun sebuah sistem informasi, memang tidak bisa dikatakan mudah. Permintaan calon user yang sering berubah-ubah, waktu yang diberikan, biaya dan sumber daya yang terbatas seringkali membuat pengembangan sistem harus dilakukan dengan menggunakan pemilihan metodologi yang cocok.

Metodologi dapat diartikan sebagai sebuah pendekatan formal atau sebuah rangkaian langkah dalam mengembangkan sebuah sistem. Pemilihan sebuah metodologi sangat tergantung terhadap dua hal yaitu berorientasi kepada bisnis proses atau object data. Menulis sebuah kode tanpa berpikir panjang mungkin bisa dilakukan pada program yang kecil, namun hal ini jarang terjadi pada program yang besar.

Metodologi yang menggunakan pendekatan proses bisnis lebih fokus pada pendefinisian setiap aktifitas yang mendukung sistem tersebut. Metodologi ini lebih menekankan bagaimana sebuat proses yang membutuhkan input dan mengeluarkan output dari system.

Sedangkan metodologi yang menggunakan pendekatan pada object data, lebih menekankan bagaimana data diorganisasi dan konten data yang ada di dalamnya.

Dewasa ini dikenal banyak sekali metodologi yang digunakan dalam pengembangan sistem informasi.

Beberapa yang dikenal antara lain :
  1. Structured Design
    • Waterfall
    • Parallel
  2. Rapid Application Development (RAD)
    • Phased Development
    • Prototyping
    • Throw-Away Prototyping
  3. Agile Development
    • Extreme Programming
    • Scrum
Sumber : http://mazirwan.blogspot.com/2008/02/evolusi-pengembangan-sistem-informasi.html
2.       SPK

2. Sistem informasi manajemen

Sistem informasi manajemen (SIM) (bahasa Inggris: management information system, MIS) adalah sistem perencanaan bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis. Sistem informasi manajemen dibedakan dengan sistem informasi biasa karena SIM digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan pada aktivitas operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk pada kelompok metode manajemen informasi yang bertalian dengan otomasi atau dukungan terhadap pengambilan keputusan manusia, misalnya sistem pendukung keputusan, sistem pakar, dan sistem informasi eksekutif

Tujuan Umum

  • Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
  • Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
  • Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu memiliki akses ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui bagaimana cara menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mereka mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja (informasi akuntansi dibutuhkan dan dipergunakan dalam semua tahap manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan).

Proses Manajemen

Proses manajemen didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas:
  • Perencanaan, formulasi terinci untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu adalah aktivitas manajemen yang disebut perencanaan. Oleh karenanya, perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi metode untuk mencapai tujuan tersebut.
  • Pengendalian, perencanaan hanyalah setengah dari peretempuran. Setelah suatu rencana dibuat, rencana tersebut harus diimplementasikan, dan manajer serta pekerja harus memonitor pelaksanaannya untuk memastikan rencana tersebut berjalan sebagaimana mestinya. Aktivitas manajerial untuk memonitor pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan korektif sesuai kebutuhan, disebut kebutuhan.
  • Pengambilan Keputusan, proses pemilihan di antara berbagai alternative disebut dengan proses pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini merupakan jalinan antara perencanaan dan pengendalian. Manajer harus memilih di antara beberapa tujuan dan metode untuk melaksanakan tujuan yang dipilih. Hanya satu dari beberapa rencana yang dapat dipilih. Komentar serupa dapat dibuat berkenaan dengan fungsi pengendalian.
Menurut Francisco Proses Manajemen adalah suatu proses Penukaran terhadap nilai dan jasaxxxxx

Bagian

SIM merupakan kumpulan dari sistem informasi:
  • Sistem informasi akuntansi (accounting information systems), menyediakan informasi dan transaksi keuangan.
  • Sistem informasi pemasaran (marketing information systems), menyediakan informasi untuk penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran, kegiatan-kegiatan penelitian pasar dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pemasaran.
  • Sistem informasi manajemen persediaan (inventory management information systems).
  • Sistem informasi personalia (personal information systems).
  • Sistem informasi distribusi (distribution information systems).
  • Sistem informasi pembelian (purchasing information systems).
  • Sistem informasi kekayaan (treasury information systems).
  • Sistem informasi analisis kredit (credit analysis information systems).
  • Sistem informasi penelitian dan pengembangan (research and development information systems).
  • Sistem informasi analisis software
  • Sistem informasi teknik (engineering information systems).
  • Sistem informasi Rumah Sakit (Hospital information systems).

Sistem pendukung keputusan
3.      Sistem pendukung keputusan
Sistem pendukung keputusan (Inggris: decision support systems disingkat DSS) adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan (manajemen pengetahuan)) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan.
Dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik.
Menurut Moore and Chang, SPK dapat digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan mendukung analisis ad hoc data, dan pemodelan keputusan, berorientasi keputusan, orientasi perencanaan masa depan, dan digunakan pada saat-saat yang tidak biasa.
Tahapan SPK:
  • Definisi masalah
  • Pengumpulan data atau elemen informasi yang relevan
  • pengolahan data menjadi informasi baik dalam bentuk laporan grafik maupun tulisan
  • menentukan alternatif-alternatif solusi (bisa dalam persentase)
Tujuan dari SPK:
  • Membantu menyelesaikan masalah semi-terstruktur
  • Mendukung manajer dalam mengambil keputusan
  • Meningkatkan efektifitas bukan efisiensi pengambilan keputusan
Dalam pemrosesannya, SPK dapat menggunakan bantuan dari sistem lain seperti Artificial Intelligence, Expert Systems, Fuzzy Logic, dll.
Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) / Decision Support Sistem (DSS) pertama kali diungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael S. Scott Morton dengan istilah Management Decision Sistem. Sistem tersebut adalah suatu sistem yang berbasis komputer yang ditujukan untuk membantu pengambil keputusan dengan memanfaatkan data dan model tertentu untuk memecahkan berbagai persoalan yang tidak terstruktur [10].
Istilah SPK mengacu pada suatu sistem yang memanfaatkan dukungan komputer dalam proses pengambilan keputusan. Untuk memberikan pengertian yang lebih mendalam, akan diuraikan beberapa difinisi mengenai SPK yang dikembangkan oleh beberapa ahli, diantaranya oleh Man dan Watson yang memberikan definisi sebagai berikut, SPK merupakan suatu sistem yang interaktif, yang membantu pengambil keputusan melalui penggunaan data dan model-model keputusan untuk memecahkan masalah yang sifatnya semi terstruktur maupun yang tidak terstruktur. [10]
Karakteristik dan Nilai Guna
Karakteristik sistem pendukung keputusan adalah [10]:
  1. Sistem Pendukung Keputusan dirancang untuk membantu pengambil keputusan dalam memecahkan masalah yang sifatnya semi terstruktur ataupun tidak terstruktur dengan menambahkan kebijaksanaan manusia dan informasi komputerisasi.
  2. Dalam proses pengolahannya, sistem pendukung keputusan mengkombinasikan penggunaan model-model analisis dengan teknik pemasukan data konvensional serta fungsi-fungsi pencari / interogasi informasi.
  3. Sistem Pendukung Keputusan, dirancang sedemikian rupa sehingga dapat digunakan/dioperasikan dengan mudah.
  4. Sistem Pendukung Keputusan dirancang dengan menekankan pada aspek fleksibilitas serta kemampuan adaptasi yang tinggi.
Dengan berbagai karakter khusus diatas, SPK dapat memberikan berbagai manfaat dan keuntungan. Manfaat yang dapat diambil dari SPK adalah [10]:
  1. SPK memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data / informasi bagi pemakainya.
  2. SPK membantu pengambil keputusan untuk memecahkan masalah terutama berbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur.
  3. SPK dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan.
  4. Walaupun suatu SPK, mungkin saja tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan, namun ia dapat menjadi stimulan bagi pengambil keputusan dalam memahami persoalannya, karena mampu menyajikan berbagai alternatif pemecahan.
Di samping berbagai keuntungan dan manfaat seperti dikemukakan diatas, SPK juga memiliki beberapa keterbatasan, diantaranya adalah [10] :
  1. Ada beberapa kemampuan manajemen dan bakat manusia yang tidak dapat dimodelkan, sehingga model yang ada dalam sistem tidak semuanya mencerminkan persoalan sebenarnya.
  2. Kemampuan suatu SPK terbatas pada perbendaharaan pengetahuan yang dimilikinya (pengetahuan dasar serta model dasar).
  3. Proses-proses yang dapat dilakukan SPK biasanya juga tergantung pada perangkat lunak yang digunakan.
  4. SPK tidak memiliki kemampuan intuisi seperti yang dimiliki manusia. Sistem ini dirancang hanyalah untuk membantu pengambil keputusan dalam melaksanakan tugasnya.
Jadi secara dapat dikatakan bahwa SPK dapat memberikan manfaat bagi pengambil keputusan dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja terutama dalam proses pengambilan keputusan.
Komponen Sistem Pendukung Keputusan
Sistem pendukung keputusan terdiri atas tiga komponen utama yaitu [10]:
  1. Subsistem pengelolaan data (database).
  2. Subsistem pengelolaan model (modelbase).
  3. Subsistem pengelolaan dialog (userinterface).
Sub sistem pengelolaan data (database)
Sub sistem pengelolaan data (database) merupakan komponen SPK yang berguna sebagai penyedia data bagi sistem. Data tersebut disimpan dan diorganisasikan dalam sebuah basis data yang diorganisasikan oleh suatu sistem yang disebut dengan sistem manajemen basis data (Database Management System).
Sub sistem pengelolaan model (model base)
Keunikan dari SPK adalah kemampuannya dalam mengintegrasikan data dengan model-model keputusan. Model adalah suatu tiruan dari alam nyata. Kendala yang sering dihadapi dalam merancang suatu model adalah bahwa model yang dirancang tidak mampu mencerminkan seluruh variabel alam nyata, sehingga keputusan yang diambil tidak sesuai dengan kebutuhan oleh karena itu, dalam menyimpan berbagai model harus diperhatikan dan harus dijaga fleksibilitasnya. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah pada setiap model yang disimpan hendaknya ditambahkan rincian keterangan dan penjelasan yang komprehensif mengenai model yang dibuat.
Subsistem pengelolaan dialog (user interface)
Keunikan lainnya dari SPK adalah adanya fasilitas yang mampu mengintegrasikan sistem yang terpasang dengan pengguna secara interaktif, yang dikenal dengan subsistem dialog. Melalui subsistem dialog, sistem diimplementasikan sehingga pengguna dapat berkomunikasi dengan sistem yang dibuat.
Fasilitas yang dimiliki oleh subsistem dialog dibagi menjadi tiga komponen [10]:
  1. Bahasa aksi (action language), yaitu suatu perangkat lunak yang dapat digunakan oleh user untuk berkomunikasi dengan sistem, yang dilakukan melalui berbagai pilihan media seperti keyboard, joystick dan keyfunction yang lainnya.
  2. Bahasa tampilan (display and presentation language), yaitu suatu perangkat yang berfungsi sebagai sarana untuk menampilkan sesuatu. Peralatan yang digunakan untuk merealisasikan tampilan ini diantaranya adalah printer, grafik monitor, plotter, dan lain-lain.
  3. Basis pengetahuan (knowladge base), yaitu bagian yang mutlak diketahui oleh pengguna sehingga sistem yang dirancang dapat berfungsi secara interaktif.
Sumber : http://haniif.wordpress.com/2007/08/01/23-tinjauan-pustaka-sistem-pendukung-keputusan-spk/